Kalbis Institute Cultural Festival (KICFEST) adalah event budaya yang diinisiasi sebagai output kelas mata kuliah Komunikasi Antarbudaya dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Event ini pada dasarnya ditujukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dan menanamkan nilai penghomatan kepada keberagaman di kalangan mahasiswa. Event yang digelar oleh mahasiswa dari mata kuliah Komunikasi Antarbudaya ini sudah diadakan 3 kali sejak tahun 2020.

Setiap tahun KICFest memiliki tema khusus yang berbeda, bila tahun sebelumnya tema KICFest adalah “Satu Nusa, Satu Bangsa”, tahun ini temanya berubah menjadi, “Magnificient Indonesia”. Tema ini diangkat untuk membangun kesadaran bahwa keagungan Indonesia terletak pada keberagamannya. Keberagaman tersebut akan menjadi harmoni yang indah bila diikat dalam persatuan dan kesatuan tanpa harus menyalahkan perbedaan.

Event yang diadakan pada 9 Desember 2022, pkl 17.30 WIB ini, dihadiri oleh mahasiswa kalbis institute dari berbagai jurusan, orang tua mahasiswa dan juga para dosen dari jurusan Ilmu Komunikasi. Acara dibagi menjadi 3 segmen yakni segmen 1 (Opening MC), Segmen (2) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya & Mars Kalbis dan segmen 3 (performance yang menghadirkan tarian daerah, lagu daerah, pencak silat, video keberagaman budaya, fashion show dan lagu nasional).

Pada segmen pertama yakni opening yang dibawakan MC, hadirin disapa oleh dua orang MC dengan latar budaya yang berbeda yakni Sunda dan Tionghoa. Lalu kemudian penonton disuguhi dengan video berisikan company profile Kalbis Institute dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada segmen kedua, hadirin diajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Kalbis Institute. Pada dua lagu ini para penonton diajak untuk menyanyikan kedua lagu dengan sikap sempurna

Segmen ketiga sebagai puncak performance menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu karena pada segmen ini, penonton yang hadiri disuguhi tari tradisional seperti tari Kecak Bali (kreasi), Manuk Dadali (Jawa Barat) dan Cik-cik Periuk (Kalimantan Barat). Penari dalam tarian ini adalah mahasiswa dari kelas komunikasi antarbudaya yang telah dilatih selama 3 bulan. Selain penampilan tari tradisional dalam segmen ketiga juga disajikan lagu daerah (Yamko Rambe Yamko), Lagu nasional (Indonesia Pusaka) dan beberapa lagi pop khas anak muda (Aku Cinta Dia- Chrisye; Risalah Hati-Dewa19 ft Pamungkas; Diskoria-Chrisye).  Performance lain di segmen ketiga yang menarik untuk disaksikan adalah fashion show yang memeragakan busana tradisional Indonesia dari berbagai daerah yang dipadankan dengan busana modern. Performance ini menjadi penanda bahwa anak-anak muda Indonesia dari beragam daerah tetap bisa dengan bangga mengangkat identitasnya di era modern yang saat ini menawarkan kultur global.

Leave a Reply