Permintaan industri terhadap lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) akhir-akhir ini semakin gencar. Salah satu faktornya adalah meningkatnya penggunaan media sosial di Indonesia. Dengan banyaknya brand atau merek yang bisa menggaet puluhan ribu pengikut, banyak juga merek-merek lain yang menyadari betapa pentingnya memiliki aset media sosial yang kuat.

Untuk memiliki aset media sosial yang kuat, sebuah merek perlu memikirkan warna, jenis huruf, atau tata letak seperti apa yang akan mereka gunakan. Nah, tugas-tugas ini merupakan tanggung jawab seorang anak DKV. Lalu, apa saja yang akan dipelajari oleh anak DKV di perkuliahan?

Level Selanjutnya dari Desain Grafis

Bila bidang desain grafis hanya fokus pada karya dua dimensi, bidang DKV fokus pada karya dua dan tiga dimensi. Dengan cakupan ilmu yang lebih luas, kamu bisa mempelajari lebih banyak keahlian di bidang desain, meski pada akhirnya kamu memilih untuk fokus pada satu keahlian saja.

Mengasah Kemampuan Komunikasi dan Unsur Estetika

Sebagai cabang dari ilmu komunikasi, mahasiswa DKV juga harus memahami bagaimana menyampaikan suatu pesan dengan baik, tentunya melalui medium desain visual. Karena ilmu DKV bukan hanya soal seni visual saja, tetapi gabungan antara ilmu komunikasi dan unsur estetika.

Karena itu, pada program studi DKV, mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan membuat visual branding untuk mempublikasikan suatu ide atau proyek melalui karya visual.

Memahami Unsur Visual

Ada banyak komponen atau unsur dalam suatu karya visual, seperti warna, tekstur, bentuk, huruf, ruang, dan banyak lagi. Unsur-unsur tersebut dapat diolah menjadi berbagai bentuk, mulai dari foto, video, logo, ilustrasi, dan desain situs.

Nah, ini dia penyebab kenapa permintaan industri terhadap lulusan DKV saat ini meningkat. Tentu, semua merek dan perusahaan ingin terlihat keren, bukan?

Memahami Dasar-dasar Visual Publikasi

Menjalani kuliah di program studi DKV juga akan membuatmu memahami dasar-dasar visual publikasi. Jangan sampai karya yang kamu buat tak memiliki makna apa-apa. Dengan adanya makna atau pesan yang kamu ingin sampaikan dan kreativitasmu untuk membalut makna tersebut, karyamu akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh audiensmu.

Menyusun Strategi Visual

Dalam mata kuliah program studi DKV, mahasiswa juga akan belajar membuat strategi visual branding. Tujuannya adalah untuk membuat makna atau pesan suatu karya bisa dicerna oleh audiens dengan baik.

Secara umum, kelima hal di atas adalah hal-hal yang akan kamu pelajari ketika kamu masuk program studi DKV. Untuk menunjang kegiatan belajar kamu, Kalbis Institute menyediakan berbagai fasilitas untuk para mahasiswa DKV, seperti studio gambar, ruang eksperimen, laboratorium komputer, studio foto dan audio visual, studio cetak, dan bengkel.

Di Kalbis Institute, kami juga akan berusaha untuk menyediakan kurikulum dan metode pengajaran yang terbaik agar apa yang kamu pelajari relevan dengan kebutuhan industri. Dengan begitu, semua ilmu yang kamu pelajari tak akan sia-sia. Jadi, gimana, mau masuk program studi DKV?

Untuk memiliki aset media sosial yang kuat, sebuah merek perlu memikirkan warna, jenis huruf, atau tata letak seperti apa yang akan mereka gunakan. Nah, tugas-tugas ini merupakan tanggung jawab seorang anak DKV. Lalu, apa saja yang akan dipelajari oleh anak DKV di perkuliahan?

Level Selanjutnya dari Desain Grafis

Bila bidang desain grafis hanya fokus pada karya dua dimensi, bidang DKV fokus pada karya dua dan tiga dimensi. Dengan cakupan ilmu yang lebih luas, kamu bisa mempelajari lebih banyak keahlian di bidang desain, meski pada akhirnya kamu memilih untuk fokus pada satu keahlian saja.

Mengasah Kemampuan Komunikasi dan Unsur Estetika

Sebagai cabang dari ilmu komunikasi, mahasiswa DKV juga harus memahami bagaimana menyampaikan suatu pesan dengan baik, tentunya melalui medium desain visual. Karena ilmu DKV bukan hanya soal seni visual saja, tetapi gabungan antara ilmu komunikasi dan unsur estetika.

Karena itu, pada program studi DKV, mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan membuat visual branding untuk mempublikasikan suatu ide atau proyek melalui karya visual.

Memahami Unsur Visual

Ada banyak komponen atau unsur dalam suatu karya visual, seperti warna, tekstur, bentuk, huruf, ruang, dan banyak lagi. Unsur-unsur tersebut dapat diolah menjadi berbagai bentuk, mulai dari foto, video, logo, ilustrasi, dan desain situs.

Nah, ini dia penyebab kenapa permintaan industri terhadap lulusan DKV saat ini meningkat. Tentu, semua merek dan perusahaan ingin terlihat keren, bukan?

Memahami Dasar-dasar Visual Publikasi

Menjalani kuliah di program studi DKV juga akan membuatmu memahami dasar-dasar visual publikasi. Jangan sampai karya yang kamu buat tak memiliki makna apa-apa. Dengan adanya makna atau pesan yang kamu ingin sampaikan dan kreativitasmu untuk membalut makna tersebut, karyamu akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh audiensmu.

Menyusun Strategi Visual

Dalam mata kuliah program studi DKV, mahasiswa juga akan belajar membuat strategi visual branding. Tujuannya adalah untuk membuat makna atau pesan suatu karya bisa dicerna oleh audiens dengan baik.

Secara umum, kelima hal di atas adalah hal-hal yang akan kamu pelajari ketika kamu masuk program studi DKV. Untuk menunjang kegiatan belajar kamu, Kalbis Institute menyediakan berbagai fasilitas untuk para mahasiswa DKV, seperti studio gambar, ruang eksperimen, laboratorium komputer, studio foto dan audio visual, studio cetak, dan bengkel.

Di Kalbis Institute, kami juga akan berusaha untuk menyediakan kurikulum dan metode pengajaran yang terbaik agar apa yang kamu pelajari relevan dengan kebutuhan industri. Dengan begitu, semua ilmu yang kamu pelajari tak akan sia-sia. Jadi, gimana, mau masuk program studi DKV?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *